Apakah Bahan yang Terkandung dalam Obat Anti Nyamuk Berbahaya?
Siapakah yang tidak berasa kesal apabila sudah bermasalah dengan bentol dan rasa gatal karena gigitan nyamuk. Sebetulnya nyamuk bukan menggigit, tetapi mengisap darah manusia. Ini karena serangga ini tertarik dengan temperatur panas, keringat, dan karbondioksida.
Untuk Slot Online Maha168 menghindar hal itu, mebuat beberapa orang berpikir untuk memakai obat anti nyamuk. Walau kesadaran akan bahaya dari obat anti nyamuk membuat beberapa orang mulai berpikiran ulangi untuk memakainya, tetapi sebagian orang masih bergantung dengan pemakaian obat anti nyamuk baik pada wujud semprot, bakar, dan elektrik.
Pertanyaan yang kerap ada ialah, apa pemakaiannya aman untuk kesehatan? Apa bahan yang terdapat di dalam obat anti nyamuk beresiko? Baca keterangan Dr.rer.nat. Budiawan, pakar toksikologi kimia FMIPA UI di bawah ini.
Pertama, Karena obat anti nyamuk dibuat berbahan kimia sintetik. Seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang terhitung dalam kelompok pestisida. Ke-2 bahan kimia itu dapat menghalangi kerja enzim acetylcholinesterase (AChE), yakni enzim yang bekerja pada mekanisme sawar otak dan bisa memacu transfer signal (neurotransmitter) pada saraf manusia.
Maka bila kita berasa pusing, mual, sesudah mencium obat anti nyamuk, itu pertanda kita telah keracunan," Tutur Budiawan. Selainnya bahan kimia organofosfat (diklorvos/DDVP) dan karbamat (di antara lai, propoxur), umumnya obat anti nyamuk yang tersebar sekarang ini memiliki kandungan bahan kimia aktif kelompok pyrethroid, salah satunya allethrin, bioallethrin dan transflutrin.
Pasti seluruh bahan insektisida pada konsepnya benar-benar beresiko. Apa lagi bila dipakai secara tidak seimbang, bisa emicu berlangsungnya kerusakan mekanisme saraf," Terang Budiawan. Apa lagi pada beberapa obat anti nyamuk yang tersebar di pasar, ada tambahan S2 (octachloro dipropyl ether).
S2 mengakibatkan obat anti nyamuk lebih baik membunuh semua nyamuk dan serangga yang lain, sepert kecoa, lalat, semut."Asal tahu bila dimasukkan s2 jadi lebih beresiko untuk manusia, karena bila dibakar, bahan itu bisa hasilkan BCME (bischloromethyl ether) yang beresiko memacu kanker paru-paru," tutup Budiawan.
Komentar
Posting Komentar