Bahaya Konsumsi Obat Psikotropika yang Dijual Bebas Secara Online
Belakangan ini, pemasaran obat stres dan masalah kekhawatiran yang masuk ke beberapa obat psikotropika ramai dipasarkan di sejumlah situs jual-beli online atau e-commerce.
Menurut psikolog dari Klinik Psikomatik RS Omni, Tangerang, dr. Andri, SpKJ, FACLP, trend pemasaran obat psikotropika lewat cara online telah ada dari dahulu. Bahkan juga, benar-benar gampang dijumpai di beberapa website dan website.
Semenjak tahun 1999, sedikit susah mendapati obat (psikotropika) secara bebas di apotek," jelas Andri saat dikontak kumparanSAINS, Senin (7/1). "Karena susah, karena itu penjual-penjual online kerap kali bandel jual beberapa obat semacam itu, ditambah dengan munculnya marketplace sekarang ini.
Obat kelompok psikotropika sendiri sebagai Slot Online tipe beberapa obat yang dipakai dalam praktek klinik psikiatri untuk menangani masalah kekhawatiran, stres, skizofrenia, dan permasalahan yang terkait dengan psikomatik lambung. Pemakaian beberapa obat itu sebenarnya harus dengan resep dan pemantauan dokter.
Walau pada realitanya, beberapa obat jenis diazepam, haloperidol, amitriptilin, dan braxidin, telah banyak dipasarkan secara bebas. Ini pasti memunculkan kegelisahan di kelompok dokter jiwa atau warga karena rawan disalahpergunakan.
Yang kerap saya protes itu karena banyak dipasarkan beberapa obat misalnya riklona, alprazolam, xanax, dan alganax, itu bahaya sebab bisa disalahpergunakan, diminum dengan jumlah banyak. Dapat memunculkan dampak euforia dan fresh, bukan ngantuk atau tenang sama seperti yang diharap. Tetapi justru jadi dapat euforia jadi seperti orang fly.
Menurut dia, perihal ini pula yang jangan terjadi. Ditambah saat obat psikotropika digabung dengan alkohol, ini akan beresiko sebab bisa berimplikasi pada formasi saraf pusat sampai tekan pernafasan.
Orang yang berusia di atas 70 tahun harus waspada saat memakai beberapa obat seperti ini. Jika ia alami masalah kekhawatiran dan diberi obat anticemas, umumnya kita selalu menanyakan apa ia ada tanda-tanda masalah paru atau mungkin tidak. karena ia dapat memunculkan efek ke pusat pernafasan," tutur Andri.
Selanjutnya, kata Andri, khusus untuk dumolid, xanax, dan riklona, obat ini mempunyai dampak yang cukup beresiko bila diberi dalam waktu yang lama. Pemakaian obat harus diberi berdasar panduan dokter, khususnya dokter jiwa. Dalam kata lain, tidak dapat diperoleh dan dipakai secara asal-asalan.
Beberapa obat ini jangan dipasarkan bebas. Saya kerap memberikan laporan pemasaran beberapa obat ini pada marketplace-nya. Kadang-kadang saya bercakap sama rekan yang dekat sama kepolisian. Beberapa hal semacam ini telah kuasanya hukum untuk menangani.
Saat itu, dr. Jiemi Ardian SpKJ, psikolog RS Siloam Bogor, menjelaskan bila obat yang tidak dimakan dengan pemantauan dokter bisa memunculkan beragam efek. Rasa seperti tidak nyaman, mengantuk, resiko jatuh, masalah irama jantung, rusaknya anatomi tidur, sampai memunculkan masalah baru dari permasalahan mental yang telah ada.
Komentar
Posting Komentar