Jangan Sembarang Konsumsi Obat Pereda Nyeri. Ini Sebabnya
Beberapa orang langsung konsumsi obat penurun ngilu saat rasakan saat sakit di kepala, sakit gigi atau keluh kesah yang lain. Selain langkah kerjanya yang cepat sekali, obat penurun ngilu juga benar-benar gampang didapatkan, bahkan juga tanpa resep dokter.
Tetapi yang menjadi permasalahan, sering konsumsi obat penurun ngilu kelompok tertentu dapat berpengaruh fatal, satu diantaranya berefek mengakibatkan kerusakan lambung, ginjal dan organ penting yang lain.
Apakah itu obat anti ngilu?
Obat penurun ngilu kelompok NSAID (non-steroid anti-inflamasi) sebagai tipe obat yang berperan untuk menghalangi zat kimia pada tubuh mengantarkan merasa sakit. Dampaknya, cuman dalam sekejap rasa ngilu yang Anda alami akan lenyap.
Di pasar, obat penurun ngilu biasa ada dalam kombinasi obat sakit di kepala, radang persendian, ngilu menstruasi, sampai cidera persendian. Misalkan, aspirin, parasetamol, ibuprofen dan yang lain. Seperti disebut sebelumnya, obat ini dapat diperoleh tanpa resep dokter.
- Akibatkan Masalah Lambung
Ahli gastroenterologi Byron Cryer, MD, menerangkan bila pemakaian obat penurun ngilu kelompok NSAID dalam periode panjang dapat mengakibatkan banyak permasalahan kesehatan, dimulai dari tingkatkan resiko penyakit stroke dan jantung, sampai kerusakan aliran cerna, terhitung usus, lambung, dan tenggorokan.
Dalam paparannya, Cryer mendapati bukti bila lebih dari 1/2 kasus pendarahan di lambung yang terjadi di Amerika, disebabkan karena pemakaian obat anti ngilu periode panjang. Keadaan ini biasanya muncul tanpa tanda-tanda, dan berefek usai pada kematian.
Kerusakan aliran cerna akibatnya Slot Online karena konsumsi obat penurun ngilu ini dikarenakan oleh proses obat itu yang menghalangi performa enzim COX (siklooksigenase) di lambung, yang bekerja menggairahkan rasa ngilu.
Selainnya menggairahkan rasa ngilu, COX berperan menggairahkan pembangunan mukosa lambung yang membuat perlindungan lambung dari pengikisan asam lambung. Saat performanya terhalang, automatis lambung akan gampang mengalami iritasi. Jeleknya, saat mengalami iritasi, Anda tidak berasa sakit sampai pendarahan juga tiba tanpa diakui.
Terang ini benar-benar beresiko karena pengikisan pada lambung atau perforasi lambung seakan terjadi tanpa tanda-tanda. Anda akan mengetahuinya saat semua sudah telat.
- Imbas Jelek Yang lain
Selainnya mengakibatkan kerusakan lambung, riset yang diedarkan dalam American Journal of Pandemiology, mengatakan bila konsumsi obat penurun ngilu dalam periode waktu tertentu berefek mengakibatkan banyak permasalahan kesehatan.
Dalam paparannya, Dr Gary Curhan, periset dari Harvard University menerangkan bila dari 56 ribu wanita di Amerika yang konsumsi obat penurun rasa ngilu, seperti ibuprofen, naproxen, dan acetaminophen untuk beragam keperluan.
Bila dimakan dalam pemantauan dokter, resiko permasalahan kesehatan sebetulnya dapat dihindari. Tetapi yang menjadi permasalahan, bila obat itu dimakan 2x dalam seminggu, sepanjang 6 tahun, rutinitas ini akan tingkatkan resiko masalah pendengaran sampai 10 %.
Risiko itu memang kelihatan kecil, tetapi bila dipadukan dengan resiko yang lain, seperti kerusakan lambung, ginjal, stroke dan permasalahan yang lain, pemakaian obat penurun ngilu dalam periode panjang terang bukanlah hal yang direferensikan.
Oleh karena itu, mulai saat ini coba untuk turunkan keterikatan ke obat penurun ngilu. Bila harus terpaksa mengonsumsinya, yakinkan sama sesuai resep dokter.
Tetapi ingat, badan Anda berefek memberinya toleran pada obat penurun ngilu ini terus akan terjadi hingga Anda juga harus konsumsi obat penurun ngilu dalam jumlah yang dipertingkat untuk hadapi keadaan yang serupa.
Jalan keluarnya, sesudah memakai obat penurun ngilu sampai merasa sakit itu terselesaikan, selekasnya stop pemakaian. Saat ada merasa sakit yang serupa, konsumsi obat itu dalam jumlah awalnya (belum dipertingkat). Tetapi ingat, yakinkan masih tetap dalam pemantauan dokter terlebih bila harus mengonsumsinya dalam periode panjang.
Komentar
Posting Komentar