Minum Obat Periode Panjang, Bagaimana Keadaan Ginjal?
Hari Ginjal Sedunia harus jadi pintu masuk untuk siapa untuk pahami mengenai kesehatan ginjal. Rutinitas warga Indonesia ialah benar-benar gampang konsumsi obat asal-asalan. Pembelian obat warung yang dipasarkan bebas terlampau gampang untuk didapat. Sebenarnya, pemakaian obat dalam periode panjang akan berpengaruh negatif untuk kesehatan ginjal.
Untuk memperoleh ginjal yang sehat, jauhi minum obat periode panjang. Misalkan beberapa obat rematik dan penurun ngilu," kata Kepala Subdit Penyakit Jantung Pembuluh Darah Kementerian Kesehatan Zamhir Setiawan, dalam Pertemuan Jurnalis Hari Ginjal Sedunia, Rabu.
Zamhir mengutarakan catatan banyaknya pasien ginjal telah capai 100 ribu orang. Terbanyak yakni 90 % usai dengan bersihkan darah. Selainnya menghindarinya dengan jauhi hipertensi, kegemukan, dan diabetes, warga jangan asal-asalan konsumsi obat.
Pasien tidak berhasil ginjal pasti sudah dalam tahapan akhir yakni di fase 4-5. Karena itu berhati-hati konsumsi obat asal-asalan. Apa lagi di Indonesia, kita banyak herbal dan jamu," ungkapkan Zamhir.
Zamhir menerangkan beberapa Lagunabet pasiennya yang menanyakan mengenai kekuatiran memakai beberapa obat sepanjang umur ketika telah terserang diabetes atau darah tinggi. Tetapi Zamhir pastikan beberapa obat itu aman dan tidak menghancurkan ginjal. Malah obat itu mempunyai tujuan membuat perlindungan ginjal dengan turunkan tekanan darah dan gula darah.
Penggunaan beberapa obat analgetik, penurun ngilu, atau rematik asal-asalan itu yang bahaya. Tetapi jika pasien diabetes diminta minum obat sepanjang umur apa ginjal tidak hancur? Yang menghancurkan itu bukan obatnya, karenanya telah direferensikan dunia. Yang menghancurkan ialah gula darah yang tinggi dan tekanan darah yang tinggi," bebernya.
Penyakit ginjal dapat teridentifikasi sejak awal kali dengan pengecekan urin keseluruhannya, hindari hipertensi, dan diabetes. Check tekanan darah dan gula darah dapat dilaksanakan di dokter service primer.
Komentar
Posting Komentar